Kamis, 20 November 2008

SERAT KALA SASRA

Ngabehi Kiduling Mesjid (KM)

Amenangi jaman kala sasra
Datan ana jalma kang tata
Kebo tumindak adigang adigung adiguna
Dene semut tan eling marang rupanira
Mula Gusti paring kala sasra

Hidup di jaman seribu bencana
Seolah-olah tiada lagi manusia yang benar
Kerbau-kerbau bertindak semena-mena.(Orang-orang besar telah kehilangan jati diri,menyombongkan kepandaiannya, kekuasaaan serta kekuatan)
Dan semutpun lupa dengan takdirnya (orang-orang kecil telah lupa dengan kewajiban dan tugasnya ).
Maka dari itu tuhan menurunkan banyak bencana dan musibah

Pancen punika sampun pinesthi
Saking kersanipun Hyang Widi
Supados jalmo datan lali
Marang sangkan paraning dumadi
Mugya tansah Mulat sarira, hangrasa wani

Memang semua ini sudah suratan
Atas kehendak Yang Maha Tunggal
Supaya manusia ini tudak lupaAtas asal muasalnya
Seharusnyalah manusia itu selalu mengaji diri dan selalu instropeksi diri

Ing jaman puniki katanda sengkalan
Sad sirno pati ing sungu
Nuswantoro kathah layon agung.
Prasasat gajah lan semut pejah amblasah.
Hamargo klimput-luput ing margo
Puguh mbeguguk kaya angguk mring Hyang Manon

Di jaman ini ditandai dengan sengkalanSad = 6, sirno =mati=0,pati=mati=0 sungu=tanduk=2, =terjadi di tahun 2006DiNusantara banyak manusia meninggal duniaOrang besar dan orang kecil tewas seperti tak ada harganyaSemua ini terjadi karena kita semua telah salah jalan baik sadar maupun tidak
Prura-pura buta, tuli dan tidak bisa bergerak seperti boneka di depan Yang Maha Tahu

Hurip brayan ing jaman kala sasra aja pegat ing kaprayitnan
Lakonono urip laku tama
Mangsah gesang ulomo , satriyo ,raja lan kawulo
Lumaku ing margo titis datan owah gingsir
Mangayom marang Gusti Allah kang satuhu


Hidup di jaman seribu bencana selalu berhati-hatilah
Jalanilah hidup ini dengan keutamaan
Pilihlah hidup dengan meniru ulama, raja, kesatria atau rakyat kecil.
Tentu saja mereka yang berjalan diatas rel dengan tidak menyimpang sedikit pun
Selalu berlindung sepenuhnya kepada Gusti Allah dengan sebenar-benarnya

Bakal sirep kala sasra punika
Menawi samangke sang maeso sami Silo
Semut alit ugi sami ngererepo
Nuswantoro gemah ripah karto raharjo
Awit Gusti Allah nglumunturaken samodra pangaksomo

Akan berhenti semua bencana ini
Apabila nanti orang-orang besar yang telah berbuat kerusakan menyadari seluruh kesalahannya, dan bertafakur kepada Tuhan.Serta rakyat kecilpun ikut bermuhasabah dan pasrah
Nusantara akan kembali subur makmur dan tentram
Karena Allah telah memberikan lautan ampunan,
Karena sesungguhnya Allah itu sangat menyukai orang-orang yang betobat

Tidak ada komentar: